Kamis, 02 Juli 2009

Waralaba Indomaret

Waralaba Indomaret


MAGISTER MANAJEMEN
UNIVERSITAS SATYA NEGARA INDONESIA
UJIAN TENGAH SEMESTER
ETIKA BISNIS DAN PROFESI
DR. IR. H. ROIKHAN, MA, MM










a. Nama Dosen : DR.IR.H. ROIKHAN.MA, MM
b. Nama Mahasiswa : WASNO
Email : wasnogunungkidul@gmail.com
HP : 021-32739588 (F) 0819.0556.6288 (GSM)





Rangkuman Bisnis Waralaba “Indomaret”

Bisnis waralaba kini telah menjamur di Indonesia. Perkembangannya yang pesat mengindikasikan sebagai salah satu bentuk investasi yang menarik, sekaligus membantu pelaku usaha dalam memulai suatu usaha sendiri dengan tingkat kegagalan yang rendah

Pengalaman panjang yang telah teruji itu mendapat sambutan positif masyarakat, terlihat dari meningkat tajamnya jumlah gerai waralaba Indomaret, dari 2 gerai pada tahun 1997 menjadi 1097 gerai pada Mei 2008.

Hingga Februari 2009 Indomaret mencapai 3176 gerai. Dari total itu 1830 gerai adalah milik sendiri dan sisanya 1346 gerai waralaba milik masyarakat, yang tersebar di kota-kota di Jabotabek, Jawa Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah, Jogjakarta, Bali dan Lampung. Di DKI Jakarta terdapat sekitar 300 gerai. Didukung oleh 12 pusat distribusi, yang menggunakan teknologi mutakhir, Indomaret merupakan salah satu aset bisnis yang sangat menjanjikan. Keberadaan Indomaret diperkuat oleh anak perusahaan di bawah bendera grup INTRACO, yaitu Indogrosir, Finco, BSD Plaza dan Charmant

Dalam mencermati bisnis baru, kadang pebisnis hanya terfokus pada keuntungan finansial. Padahal banyak keuntungan lain yang bisa diperoleh, khususnya yang membeli hak waralaba, dan Indomaret memberikan berbagai keuntungan sehingga dapat menjadi kekuatan bagi yang hendak memasuki dunia wirausaha.

1. Transformasi Pengetahuan
2. Potensi Pasar
3. Tidak full time
4. Peluang Berkembang
5. Minimalisasi Risiko
GERAI
Perkembangan gerai Indomaret s/d tahun 2008 seperti dalam grafik



















Pertarungan Mini Market Consumer Good Modern saat ini tak akan lepas dan selalu identik dengan Pertarungan Alfamart vs Indomaret di suatu lokasi,jika salah satu diantaranya didirikan maka yang yang lain akan mengekor,kehadiran Mini Market ini tidak hanya saling mencakar satu sama lain namun imbasnya juga menerjang warung atau Toko Retail Tradisional disekelilingnya,dan biasanya toko tradisional tersebut tak bisa membendung pelanggannya untuk berpindah ke Alfamart atau Indomaret.

Pertarungan Alfamart vs Indomaret semakin seru saja,Keduanya tak segan untuk mendorong Waralaba-nya untuk bertarung langsung berhadap-hadapan (head to head), kadang karena ngototnya pe-Waralaba-nya disuatu tempat atau di satu jalan yang sama bisa ada 2 Toko Retail Alfamart,atau 2 Toko Retail Indomaret.

3. Analisis SWOT
a. Strength (Kekuatan)

Sejak menggulirkan pola waralaba pada 1997, Indomaret memang bak primadona yang banyak ditaksir investor. Dengan omset rata-rata per gerai per hari mencapai Rp 7-9 juta, siapa yang tidak tergiur? Dengan perolehan omset itu, diperkirakan investasi untuk setiap gerai yang berkisar Rp 300-350 juta (belum termasuk properti) akan habis selama kurang-lebih tiga tahun. Sudah begitu, jualan yang ditawarkan menyangkut kebutuhan pokok sehari-hari yang memang semua orang perlu dan membutuhkan. Tak pelak, Indomaret terus menggeliat dan makin menggiurkan.

b. Weaknesses (Kelemahan)

Kelemahan bisnis waralaba Indomaret antara lain:
- Waktu jam operasional yang terlalu panjang buka jam 07.00-22.00 WIB, pada moment-moment tertentu (Idul Fitri, Tahun Baru) s/d jam 24.00 WIB
- Barang dagangan yang dijual atau dipajang sebagian besar makanan siap saji.
- Belum mencukupi kebutuhan dapur (sayuran).
- Belum memperhatikan lingkungan terutama para pedagang kecil.

c. Oportunities (Peluang)

Kehadiran Indomaret telah menginspirasi pertumbuhan minimarket-minimarket lainnya. Menurut harian Surya, gerai minimarket di Jawa Timur telah mencapai 1200 toko. Diperkirakan jumlah ini akan terus bertambah. Artinya tumbuh dan meluasnya bisnis ini memang banyak diminati para investor. Lewat medium bisnis retail ini, celah peluang bisnis dan peluang kerja tercipta. Dan inilah alternatif bisnis yang prospektif saat ini dan masa mendatang.

d. Threats (Ancaman)

Bisnis ritel Indonesia masih dikuasai oleh empat nama besar: Carrefour, Matahari, Hero, dan Indomaret. Ke depan, tren multiformat bakal mendominasi. Ancaman juga datang dari perusahaan manufaktur yang membuka toko sendiri.

Di kelas department store, Matahari, yang kini dimiliki oleh keluarga Mochtar Riady, masih menjadi yang terbesar. Pada 2004, PT Matahari Putra Prima Tbk. membukukan omzet Rp5,6 triliun, dengan 65%-nya (senilai Rp3,63 triliun) datang dari divisi department store, yang memiliki 79 gerai.

Pesaing utama Matahari adalah PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk. milik Paulus Tumewu, pengusaha asal Sulawesi Selatan. Dengan 83 gerainya, sampai akhir 2004 Ramayana mampu membukukan omzet Rp3,8 triliun--73,2%-nya (Rp2,78 triliun) dipasok dari divisi department store.

Kronologi: Etika, Utilitarian, Deontologi, Kaffah
1. Utilitarianisme

Bisnis waralaba yang dibangun oleh Indomaret tidak melihat aspek sosial terutama para pedagang kecil di gang-gang kecil atau jarak antara warung dengan jalan raya agak jauh. Indomaret hanya mengutamakan para pesaing, terutama mereka yang berbisnis dalam bidang yang sama, ini yang tidak di sadari oleh Indomaret.

2. Deontologi

Selain bentuk kerja sama minimarket harus menyediakan teras bagi pedagang kecil. Biasanya pedagang kecil hanya dikenakan biaya listrik, uang kebersihan, serta uang keamanan, bukan sesuatu yang memberatkan bagi pedagang kecil dan mematikan usaha pedagang di pasar tradisional.

3. Kaffah

Tanggung jawab dalam etika bisnis pihak Indomaret peduli dengan lingkungan sekitar terutama menyangkut SDM, Indomaret memanfaatkan sumber daya yang ada terutama para pegawai di rekrut dari lingkungan sekitar, tujuannya agar pelayanan kepada konsumen tetap maksimal.

a. Tidak ada kesamaan karena:
1. Konsep Kapitalis: Konsep ini dipakai dalam bisnis hanya mencari keuntungan yang sebesar-besarnya dan tidak memandang unsur agama, budaya dan kebangsaan, konsep ini banyak digunakan oleh Negara-negara Eropa Timur dan Amerika Serikat terutama para Yahudi. Peruntukannya adalah Industri-industri berskala besar. Kapitalisnya pada market economy bahwa tujuan utama ektivitas ekonomi adalah untuk menguntungkan konsumen serta memaksimalkan penciptaan kesejahteraan, sedangkan distribusi kesejahteraan merupakan tujuan berikutnya. Dengan model ini individu diharapkan dapat mementingkan pribadi dalam mencapai kesejahteraan, dengan memaksimalkan kepentingan pribadi dan korporasi bisnis diharapkan memaksimalkan pencapaian keuntungan (Gilpin, 1987:150-151). Sistem ekonimi kapitalis didasarkan pada asas kebebasan meliputi kebebasan kepemilikan harta, kebebasan pengolahan harta dan kebebasan konsumsi.
2. Konsep Sosialis: Mementingkan ekonomi rakyat dengan mengolah dan memanfaatkan hasil bumi yang dikuasai oleh Negara dan didipergunakan untuk kemakmuran rakyat. Peruntukan home industri. Paham ini berpegang pada tiga landasan utama: kesamaan real hak atas kepemilikan; eliminasi kepemilikan individu secara total maupun parsial; dan kolektivitas produksi dan distribusi.
3. Konsep Syariah: Kombinasi antara kapitalis dan sosialis secara menyeluruh dan resiko dikelola secara bersama. Pengertian ini yang sedang trend di era globalisasi dan tidak sedikit para pakar ekonomi Eropa menggunakan konsep ini. Pada prinsipnya konsep ini merupakan bagi hasil dan berpedoman pada Alqur’an. Sistem ekonomi Islam sangat bertolak belakang dengan kapitalis, asasnya adalah wahyu yang selalu mengaitkan akidah Islam dengan hukum-hukum ekonomi. Barang dilihat dari segi halal dan haram, bukan dilihat dari segi manfaat atau tidak bermanfaat.

b. Ekonomi Neolib:
Perkembangan ini sampai saat ini masih dominan karena Ekonomi Indonesia masih mengandalkan utang luar negeri, kebutuhan suatu barang termasuk biaya produksi ditentukan oleh pasar. sebenarnya kita bisa mandiri asal hasil bumi di negeri ini diolah dengan baik tanpa campur tangan luar negeri, yang menjadi titik lemah Indonesia adalah menyangkut SDM yang rendah, letak geografis, jumlah penduduk yang besar sekitar 230 juta, dan tak kalah pentingnya adalah Negara kita adalah kepulauan dan dibutuhkan Pemimpin yang bias merangkul semua aspirasi dan golongan tidak memandang agama, budaya, ras. (Satrio Piningit).

Ekonomi Kerakyatan:
Falsafah ini menitikberatkan pada ekonomi rakyat terutama memanfaatkan hasil bumi, memperbanyak pasar tradisional dan sedikit mengandalkan utang luar negeri. Semaksimal mungkin memanfaatkan yang ada (hasil bumi seperti; sektor pertanian, sektor migas, sektor industri dll).

Ekonomi Pancasila:
Perpaduan antara eknomi neolib dan kerakyatan yang berasaskan 5 (lima) falsafah Pancasila antara lain:
1. Ketuhanan Yang Maha Esa
2. Kemanusiaan Yang Adil Dan Beradab
3. Persatuan Indonesia
4. Keryakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat
Kebijaksanaan Dalam Permusyawaratan Perwakilan
5. Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia


Dari kelima sila tersebut Pengertian Ekonomi Pancasila masuk dalam Sila Kedua dan Kelima, falsafah ini bertujuan Menuju masyarakat yang adil makmur toto tentrem kerto raharjo. Pengertian tersebut juga didukung oleh UUD 1945 Pasal 33 Ayat 1 yang berbunyi Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan. Perekonomian nasional diselenggarakan berdasar atas demokrasi ekonomi dengan prinsip kebersamaan, efisiensi berkeadilan, berkelanjutan, berwawasan lingkungan, kemandirian, serta dengan menjaga keseimbangan kemajuan dan kesatuan nasional. Namun kenyataan atau prakteknya semenjak konsep ini lahir dan tumbangnya rezim Orde Baru, konsep ini hanya isapan jempol belaka, pada zaman itu sampai sekarang ekonomi kita masih memakai konsep Neolib. (Jawa Ojo Lamis).

6. Blogspot : wasnogunungkidul.blogspot.com
7. a. Sudah (Foto pribadi)

Selasa, 23 Juni 2009

Bisnis Waralaba INDOMARET


A. PENDAHULUAN

Bisnis waralaba kini telah menjamur di Indonesia. Perkembangannya yang pesat mengindikasikan sebagai salah satu bentuk investasi yang menarik, sekaligus membantu pelaku usaha dalam memulai suatu usaha sendiri dengan tingkat kegagalan yang rendah. Indomaret merupakan jaringan minimarket yang menyediakan kebutuhan pokok dan kebutuhan sehari-hari dengan luas penjualan kurang dari 200 M2. Dikelola oleh PT Indomarco Prismatama, cikal bakal pembukaan Indomaret di Kalimantan dan toko pertama dibuka di Ancol, Jakarta Utara.


Tahun 1997 perusahaan mengembangkan bisnis gerai waralaba pertama di Indonesia, setelah Indomaret teruji dengan lebih dari 230 gerai. Pada Mei 2003 Indomaret meraih penghargaan "Perusahaan Waralaba 2003" dari Presiden Megawati Soekarnoputri. Pada tahun tersebut Indomaret memperkenalkan sistem kemitraan kepemilikan dan pengelolaan gerai dengan cara waralaba. Sampai Mei 2008 telah mencapai jumlah 1097 gerai waralaba. Mitra usaha waralaba ini meliputi: koperasi, badan usaha dan perorangan. Indomaret melakukan pola kemitraan (waralaba) dengan membuka peluang bagi masyarakat luas untuk turut serta memiliki dan mengelola sendiri gerai Indomaret. Pola waralaba ini ditawarkan setelah Indomaret terbukti sehat yang didukung oleh sistem dan format bisnis yang baik.


Pengalaman panjang yang telah teruji itu mendapat sambutan positif masyarakat, terlihat dari meningkat tajamnya jumlah gerai waralaba Indomaret, dari 2 gerai pada tahun 1997 menjadi 1097 gerai pada Mei 2008. Program waralaba Indomaret yang tidak rumit terbukti dapat diterima masyarakat. Bahkan, sinergi pewaralaba (Indomaret) dan terwaralaba (masyarakat) ini merupakan salah satu keunggulan domestik dalam memasuki era globalisasi.


-

Meski bisnis waralaba yang ditawarkan semakin beragam, namun untuk menjatuhkan pilihan terhadap bisnis waralaba secara tepat, terkadang mengalami kesulitan. Padahal pilihan awal akan sangat menentukan. Ada hal mendasar dalam menentukan pilihan. Paling tidak bidang usahanya stabil dan berprospek serta track record pewaralaba (franchisor) baik dan berpengalaman

Sebagai strategi ekspansi yang melibatkan modal pihak lain, bisnis waralaba mau tidak mau harus transparan dan konsepnya saling menguntungkan serta saling percaya di antara pewaralaba dengan terwaralaba (franchisee). Minimal selama 5 tahun bisnis waralaba tersebut mampu membuktikan sebagai perusahaan sehat, yang didukung oleh sistem dan format bisnis yang telah teruji.


Bidang usaha yang relatif stabil adalah bisnis ritel. Di Indonesia bisnis ini terus berkembang seirama dengan kebutuhan penduduk yang jumlahnya terus meningkat. Salah satu bisnis ritel yang melayani kebutuhan pokok dan kebutuhan sehari-hari adalah minimarket. Indomaret yang tetap konsisten berkecimpung di bidang minimarket (lokal) dikelola secara profesional dan dipersiapkan memasuki era globalisasi.


Hingga Februari 2009 Indomaret mencapai 3176 gerai. Dari total itu 1830 gerai adalah milik sendiri dan sisanya 1346 gerai waralaba milik masyarakat, yang tersebar di kota-kota di Jabotabek, Jawa Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah, Jogjakarta, Bali dan Lampung. Di DKI Jakarta terdapat sekitar 300 gerai.

Indomaret mudah ditemukan di daerah perumahan, gedung perkantoran dan fasilitas umum karena penempatan lokasi gerai didasarkan pada motto "mudah dan hemat". Lebih dari 3.500 jenis produk makanan dan nonmakanan tersedia dengan harga bersaing, memenuhi hampir semua kebutuhan konsumen sehari-hari.


Didukung oleh 12 pusat distribusi, yang menggunakan teknologi mutakhir, Indomaret merupakan salah satu aset bisnis yang sangat menjanjikan. Keberadaan Indomaret diperkuat oleh anak perusahaan di bawah bendera grup INTRACO, yaitu Indogrosir, Finco, BSD Plaza dan Charmant



B. KEUNTUNGAN WARALABA INDOMARET

Dalam mencermati bisnis baru, kadang pebisnis hanya terfokus pada keuntungan finansial. Padahal banyak keuntungan lain yang bisa diperoleh, khususnya yang membeli hak waralaba, dan Indomaret memberikan berbagai keuntungan sehingga dapat menjadi kekuatan bagi yang hendak memasuki dunia wirausaha

  1. Transformasi Pengetahuan

Bergabung dengan Indomaret, akan banyak diperoleh pengetahuan bisnis toko modern dan sekaligus menempatkan Anda sebagai pelaku bisnis.

  1. Potensi Pasar

Bantuan survey lokasi dari Indomaret akan memperkaya wawasan mengenai potensi dan strategis tidaknya suatu lokasi.

  1. Tidak full time


Dukungan sistem operasional toko yang terintegrasi, membuat para investor tidak perlu terlibat secara full time dalam operasional toko ataupun meninggalkan pekerjaan sebelumnya.

  1. Peluang Berkembang


Investor dapat memiliki lebih dari 1 (satu) unit toko dengan tingkat kesibukan yang sama dan dapat diatur.

  1. Minimalisasi Risiko


Perencanaan matang, mulai survey lokasi sampai dengan pembukaan toko, kecepatan distribusi dan kelengkapan barang dagangan, serta dukungan manajemen toko yang solid akan membantu investor dalam menekan risiko kerugian.

C. PERSYARATAN MENJADI TERWARALABA INDOMARET


Jika Anda memutuskan untuk membeli hak waralaba Indomaret, langkah awal yang harus dipenuhi adalah :

  1. Warga Negara Indonesia
  2. Menyediakan ruang usaha ukuran 120-150 m2 (milik sendiri/sewa)
  3. Memiliki NPWP dan PKP, serta kelengkapan perijinan lainnya
  4. Investasi peralatan toko dan biaya waralaba

Indomaret akan membantu Anda dalam menyiapkan pengelolaan toko dalam hal :

  1. Survey kelayakan tempat usaha dan bantuan mencari lokasi
  2. Perencanaan anggaran biaya
  3. Studi kelayakan investasi
  4. Tata ruang dan perencanaan toko
  5. Pengurusan ijin usaha dan NPWP
  6. Renovasi ruang usaha
  7. Pembelian peralatan toko
  8. Seleksi dan pelatihan karyawan
  9. Standard kerja dan sistem penggajian karyawan
  10. Paket sistem operasional toko dan administrasi keuangan
  11. Seleksi dan kredit barang dagangan tanpa bunga dan tanpa jaminan
  12. Program promosi penjualan

Training berkala karyawan terwaralaba Indomaret.




D. POLA WARALABA

Ada 2 pola kerja sama waralaba,

1. Tidak memiliki tempat usaha


Jika Anda tidak memiliki tempat usaha, Indomaret menawarkan 2 opsi kerja sama.

a. Usulan lokasi toko baru.


Indomaret menawarkan lokasi yang telah disurvey disertai perencanaan matang, mulai dari desain layout
toko, estimasi investasi, pendapatan, pengeluaran dan payback period.

b. Take over kepemilikan.

Indomaret menawarkan toko milik sendiri, yang sudah teruji dan menguntungkan. Sistem ini relatif lebih safe namun nilai investasinya lebih tinggi dibanding dengan membuka toko baru karena ada biaya toko, sejak dibuka hingga mencapai kondisi mapan.


Unsur biaya yang merupakan satu paket harga tersebut yaitu:


1. Franchise fee untuk 5 th

2. Peralatan toko dan gudang

3. Sewa tempat selama 5 thn

4. Perijinan

5. Goodwill

Penjualan toko Indomaret memiliki kriteria yang bertujuan memberikan nilai keuntungan dan kepastian berinvestasi dengan mudah.
Kriteria toko Take over adalah :


1. Track record telah teruji

2. Eksistensi toko diterima

3. Perijinan toko telah lengkap


2. Memiliki tempat usaha

Apabila Anda telah memiliki lokasi usaha, Indomaret menawarkan kerja sama sebagai berikut

a. Ruang usaha/rumah/tanah.

Prosedur kerjanya sama dengan "Usulan lokasi toko baru". Indomaret terlebih dulu melakukan survey kelayakan lokasi yang anda usulkan, mulai dari potensi wilayah, peruntukan bangunan dan perijinan, perencanaan layout toko sampai dengan estimasi payback period-nya. Jika semua dinilai layak, kerja sama dapat dilakukan. Akan tetapi jika tidak atau ada kendala lain, Indomaret akan menyarankan untuk mencari lokasi yang lain.

b. Minimarket existing.

Bila anda memiliki toko yang kurang berkembang dan ingin mengembangkannya, dapat bergabung dengan Indomaret. Prosedur standarnya sama, mulai dari survey kelayakan lokasi sampai dengan estimasi payback period. Perlakuan yang membedakannya adalah dalam menghitung investasi perlengkapan toko. jika perlengkapan toko tersebut sesuai dengan standar Indomaret maka investasinya lebih murah. Namun jika tidak sesuai dengan standar Indomaret, perlengkapan tersebut harus diganti baru.


E. BIAYA INVESTASI


Rp 250.000.000 - Rp 300.000.000

(Franchise Fee, Perijinan, Pembelian, Peralatan Toko dan Gudang)

BIAYA ROYALTI

Penjualan Bersih

Persen

Rp 0 - Rp. 175.000.000

0 %

Rp 175.000.000 - 200.000.000

2 %

Rp 200.000.000 - 225.000.000

3 %

> Rp 225.000.000

4 %


F. GERAI

- Perkembangan gerai Indomaret s/d tahun 2008 seperti dalam grafik

G. PEMASARAN DAN PROMOSI

Sasaran pasar Indomaret adalah konsumen semua kalangan masyarakat. Lokasi gerai yang strategis dimaksudkan untuk memudahkan Indomaret melayani sasaran demografisnya yaitu keluarga.

Strategi pemasaran Indomaret diintegrasikan dengan kegiatan promosi. Secara berkala Indomaret menjalankan program promosi dengan berbagai cara, seperti memberikan harga khusus, undian berhadiah maupun hadiah langsung.


H. SISTEM DISTRIBUSI

1. PUSAT DISTRIBUSI


Sistem distribusi dirancang seefisien mungkin dengan jaringan pemasok yang handal dalam menyediakan produk terkenal dan berkualitas serta sumber daya manusia yang kompeten, menjadikan Indomaret memberikan pelayanan terbaik kepada konsumen. Saat ini Indomaret memiliki 12 pusat distribusi di Ancol Jakarta, Cimanggis Depok, Tangerang, Bekasi, Parung, Bandung, Semarang, Jogjakarta, Jember, Surabaya, Lampung dan Medan. Dengan menjalin lebih dari 500 pemasok, Indomaret memiliki posisi baik dalam menentukan produk yang akan dijualnya.

2. SISTEM TEKNOLOGI INFORMASI


Laju pertumbuhan gerai Indomaret yang pesat dengan jumlah transaksi 14,99 juta transaksi per bulan didukung oleh sistem teknologi yang handal. Sistem teknologi informasi Indomaret pada setiap point of sales di setiap gerai mencakup sistem penjualan, persediaan dan penerimaan barang. Sistem ini dirancang untuk memenuhi kebutuhan saat ini dengan memperhatikan perkembangan jumlah gerai dan jumlah transaksi di masa mendatang.

Indomaret berupaya meningkatkan pelayanan dan kenyamanan belanja konsumen dengan menerapkan sistem check out yang menggunakan scanner di setiap kasir dan pemasangan fasilitas pembayaran Debit BCA.

Pada setiap pusat distribusi diterapkan digital picking system (DPS). Sistem teknologi informasi ini memungkinkan pelayanan permintaan dan suplai barang dari pusat distribusi ke toko-toko dengan tingkat kecepatan yang tinggi dan efisiensi yang optimal.



I. PESAING-PESAING

Pertarungan Mini Market Consumer Good Modern saat ini tak akan lepas dan selalu identik dengan Pertarungan Alfamart vs Indomaret di suatu lokasi,jika salah satu diantaranya didirikan maka yang yang lain akan mengekor,kehadiran Mini Market ini tidak hanya saling mencakar satu sama lain namun imbasnya juga menerjang warung atau Toko Retail Tradisional disekelilingnya,dan biasanya toko tradisional tersebut tak bisa membendung pelanggannya untuk berpindah ke Alfamart atau Indomaret.


Padahal beberapa tahun lalu keberadaan Mini Market Alfamart atau Indomaret tersebut tidaklah dikenal masyarakat,bahkan kala itu banyak cibiran dan nada miring yang dialamatkan pada kedua Mini Market tersebut,tidak sedikit yang mengatakan bahwa keberadaan Mini Market Modern itu tidak akan berumur panjang akibat kalah bersaing dengan toko tradisional yang mempunyai harga produk jauh lebih murah.



Namun ternyata kini nada cibiran atau nada miring itu entah ada dimana,yang ada sekarang justru decak kagum atas fenomena perkembangan Mini Market Modern Alfamart atau Indomaret,kedua Mini Market ini mengusung Toko Retail Modern yang mempunyai ciri khas ruang pajang dengan rak-rak yang tersusun rapi, variasi produk yang sangat banyak, pembayaran yang praktis dengan sistem kasir, ruangan ber-AC, tidak pengap, harga yang sangat kompetitif.

Strategi dan konsep inilah masyarakat langsung jatuh cinta,kondisi tersebut tidak lagi bisa diikuti oleh para Toko Tradisional,mereka ini berlahan tapi pasti ditinggal oleh pelanggannya,dan mereka harus menghadapi pil pahit realita ini,melihat perkembangan ini tidak disia-siakan oleh Alfamart atau Indomaret,keduanya pun melebarkan sayap dengan me-Waralaba-kan Toko Retail Modern-nya.



Alfamart ataupun Indomaret semakin agresif dalam penetrasi Toko Retail-nya,siapa yang Pertama dilokasi dialah yang akan menjadi pemenang,motto pertarungan inilah yang membuat Toko Retail Modern lainnya tertatih-tatih mengejar keperkasaan keduannya,apalagi nasib Toko Tradisional,yang semakin waktu semakin tergerus omsetnya.



Pertarungan Alfamart vs Indomaret semakin seru saja,Keduanya tak segan untuk mendorong Waralaba-nya untuk bertarung langsung berhadap-hadapan (head to head), kadang karena ngototnya pe-Waralaba-nya disuatu tempat atau di satu jalan yang sama bisa ada 2 Toko Retail Alfamart,atau 2 Toko Retail Indomaret.



Keberadaan Alfamart atau Indomaret ini semakin bertumbuh,telah ribuan Toko Retail Modern ini didirikan,Persaingan Alfamart vs Indomaret semakin mengarah kepada sisi pelayanan,dengan pelayaan yang maksimal kepada pengunjung akan membedakan keduannya,akhirnya nanti tinggal satu yang menang,kalau sudah demikian bagaimana nasib dari pemilik Toko Tradisional? pilihannya tinggal satu berubah atau mati

J. HARGA BARANG

Agar tidak mematikan usaha pengusaha lokal, sebagai penyelenggara, waralaba harus bekerjasama dengan pengusaha lokal. Bentuk kerjasamanya dapat berupa pengusaha lokal yang menyediakan lahan, sedangkan manajemennya dari pusat.

Minimarket atau hypermarket sebetulnya membantu masyarakat dengan program-program yang mereka laksanakan, seperti coorporate social responsibility (CSR), bazar, bantuan sosial, bahkan peluang tempat usaha bagi pedagang kecil.


Di Kota Tangerang, ritel modern juga sangat menjamur sehingga membuat para pengusaha ritel dituntut kreatif dan inovatif dalam menjaring pelanggan.
Berbagai cara penawaran dilakukan mulai dari potongan harga, pelayanan, tempat, hingga iming-iming hadiah.
Ritel modern memiliki cara yang kreatif dan inovatif untuk mengundang masyarakat berbelanja.


Menghadapi persaingan ritel modern, meskipun ada market yang sama, tapi itu bisa diatasi dengan berbagai program agar konsumen tertarik berbelanja. Semakin banyak pasar ritel modern, semakin banyak pula persaingannya. Hal itu menuntut perusahaan ritel untuk berkreasi memanjakan pelanggan, dan masyarakat punya banyak pilihan.


Selain program promosi, berbagai program Indomart yang bersifat sosial menjadi keunggulan perusahaan ritel ini. Di antaranya pembagian outlet kerombong kepada pedagang kecil. Promosi harga murah menjadi program unggulan kami. Di mana promosi ini selalu berganti setiap hari, pekan, dan akhir bulan. Tapi sudah menjadi pusat hiburan. Mengetahui kebutuhan ini, pihaknya menyediakan pusat bermain anak-anak.

K. ANALISA

1. Utilitarianisme

Bisnis waralaba yang dibangun oleh Indomaret tidak melihat aspek sosial terutama para pedagang kecil di gang-gang kecil atau jarak antara warung dengan jalan raya agak jauh. Indomaret hanya mengutamakan para pesaing, terutama mereka yang berbisnis dalam bidang yang sama, ini yang tidak di sadari oleh Indomaret.

  1. Deontologi

Selain bentuk kerja sama minimarket harus menyediakan teras bagi pedagang kecil. Biasanya pedagang kecil hanya dikenakan biaya listrik, uang kebersihan, serta uang keamanan, bukan sesuatu yang memberatkan bagi pedagang kecil dan mematikan usaha pedagang di pasar tradisional.

  1. Kaffah

Tanggung jawab dalam etika bisnis pihak Indomaret peduli dengan lingkungan sekitar terutama menyangkut SDM, Indomaret memanfaatkan sumber daya yang ada terutama para pegawai di rekrut dari lingkungan sekitar, tujuannya agar pelayanan kepada konsumen tetap maksimal.

  1. Analisis SWOT

a. Strength (Kekuatan)

Sejak menggulirkan pola waralaba pada 1997, Indomaret memang bak primadona yang banyak ditaksir investor. Dengan omset rata-rata per gerai per hari mencapai Rp 7-9 juta, siapa yang tidak tergiur? Dengan perolehan omset itu, diperkirakan investasi untuk setiap gerai yang berkisar Rp 300-350 juta (belum termasuk properti) akan habis selama kurang-lebih tiga tahun. Sudah begitu, jualan yang ditawarkan menyangkut kebutuhan pokok sehari-hari yang memang semua orang perlu dan membutuhkan. Tak pelak, Indomaret terus menggeliat dan makin menggiurkan.

b. Weaknesses (Kelemahan)

Kelemahan bisnis waralaba Indomaret antara lain:

- Waktu jam operasional yang terlalu panjang buka jam 07.00-22.00 WIB, pada moment-moment tertentu (Idul Fitri, Tahun Baru) s/d jam 24.00 WIB

- Barang dagangan yang di jual makanan siap saji

- Belum mencukupi kebutuhan dapur (sayuran)

- Belum memperhatikan lingkungan terutama para pedagang kecil.


c. Oportunities (Peluang)

Kehadiran Indomaret telah menginspirasi pertumbuhan minimarket-minimarket lainnya. Menurut harian Surya, gerai minimarket di Jawa Timur telah mencapai 1200 toko. Diperkirakan jumlah ini akan terus bertambah. Artinya tumbuh dan meluasnya bisnis ini memang banyak diminati para investor. Lewat medium bisnis retail ini, celah peluang bisnis dan peluang kerja tercipta. Dan inilah alternatif bisnis yang prospektif saat ini dan masa mendatang

d. Threats (Ancaman)

Bisnis ritel Indonesia masih dikuasai oleh empat nama besar: Carrefour, Matahari, Hero, dan Indomaret. Ke depan, tren multiformat bakal mendominasi. Ancaman juga datang dari perusahaan manufaktur yang membuka toko sendiri.

Di kelas department store, Matahari, yang kini dimiliki oleh keluarga Mochtar Riady, masih menjadi yang terbesar. Pada 2004, PT Matahari Putra Prima Tbk. membukukan omzet Rp5,6 triliun, dengan 65%-nya (senilai Rp3,63 triliun) datang dari divisi department store, yang memiliki 79 gerai.

Pesaing utama Matahari adalah PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk. milik Paulus Tumewu, pengusaha asal Sulawesi Selatan. Dengan 83 gerainya, sampai akhir 2004 Ramayana mampu membukukan omzet Rp3,8 triliun--73,2%-nya (Rp2,78 triliun) dipasok dari divisi department store.

.


Fenomena dalam Bisnis Ritel:

1. Pada 2005 nilai pasar bisnis ritel akan mencapai Rp45 triliun, atau tumbuh lebih dari 30% dibanding tahun lalu.

2. Saat ini bisnis ritel masih dikuasai oleh empat pelaku utama: Carrefour (hipermarket), Matahari (department store), Hero (supermarket), dan Indomaret (minimarket).

3. Ke depan, para peritel papan atas mulai mengembangkan usahanya ke bisnis multiformat (hipermarket, supermarket, dan minimarket) dan speciality store.

4. Ancaman serius justru datang dari perusahaan-perusahaan manufaktur, yang membuka toko sendiri.

M. KESIMPULAN

Ekspansi peritel minimarket kian dibatasi. Namun, mereka menemukan cara-cara baru untuk tetap bisa mengembangkan usahanya. Mulai dari mencari mitra baru, memberi advis ke peritel tradisional, sampai menjual gerai ke investor.


N. SARAN

- Adanya kepedulian pihak Indomaret didaerah sekitar jika akan membuka gerai baru (pedagang kelontong dll)

- Kepedulian Pemerintah setempat untuk tidak mudahnya mengeluarkan izin pendirian bisnis waralaba, jika tempat tersebut sudah banyak pedagang-pedagang kecil